Senin, 20 Juni 2011

Selintas gambaran, bayang keadaan pujangga memberitahukan

Saat kita dengar kumandang Magrib, saat itu pula semua menghadap
berarah pada masa berganti hari, menjelang malam melepas lelah
beristirahat layaknya masa beganti hari menanti esok yang ceria.

Pergulatan hari perhelaan masa berganti setiap hari.
begitupu pengisi bumi datang dan pergi silih berganti
perhelaan dimana orang sejenak melepas rasa lelah
kepenatan di seharian, bekerja tak mengenal kelelahan

Masa menunggu masa berganti dari sekian waktuku bumi teruslah berputer
mengitari porosnya, berjlan mengikuti irama alam yang berkembang
sejenak itu pula, manusia merindukan belaian kehangatan
dimankah wahai Tuan kegembiraan melepas kelelahan
dalam kurun waktuku yang berjalan seiring perkembangan

Dunia beradu adu semasa hayat tetap terkandung, apa yang diinginkan
dan apa yang diharapkan,, sungguh ku tak mengerti keberadaannya..
dikenyataan tak memberikan secercah kegembiraan..

Ada apakah dengan bumi yang tak menentu berganti disepanjang hari
disepnjang masa berganti tak ada bukti, tak ada mentari
menyiangi kehidupan disepanjang masa.

Ada apakah dengan bumi berputar tak ada henti,
mengarah tak jelasa yang kau pacu,
Ada apakah dengan bumi,.. mengais tak memberi mengharap tak tentu arah

sungguh misteri yang sulit kita mengerti, misteri tiada henti
pujangga bertitah, pujangga berharap berpetuah, selagi mau selagi ada
bekreasilah Manusia sebagaimana mahluk yang dimulyakan
dari totalitas mahluk seisi bumi raya, manusia adalah mahluk yang Mulya
menyertai seisi jagat raya, Mnusia mahluk yang dipercaya.

Tapai nyata kepercayan tak bertuah tak ada petuah hanya siratan
melintas tiap pagi dan petang yang tak pernah berjung
berharap banyak dengan cara hilap, menghias dengan cara yang buta
sungguh usang kejadian menimpa semesta Raya.

maka lihatlah disana sisi manusia jompng dengan keadaan,
jompang dengan penilaian, eksinstensi lupa daratan
Ada apakah engan pengisi alam raya bertautan tak ada kejelasan
kejelasan sebatas pemutar balikan,.. fakta tak ada perubahan

Dari hari kehari dari masa kemasa sulit dipercaya
perdaban tak memberkan harapan.. sebagaimana yang diimpikan
sebagaimana bumi di jadikan,.. untuk kesejahteraaan pengisi bumi itu sendiri

Umat manusia telah lupa bagaimanakah Ia terlahirkan
bagaimanakh Ia dilahirkan,.. tentulah dengan kasih sayang
menyertai kelahiran jabang bayi lahir ke bmi alam.

Kenapa Manusia lupa akan kelahiran, akan kebesaran berasal dari aisan
kasih sayang menyertai alam kelahiranya, kegembiraan menyertai kehadirannya
tentulah ini.. alam menyetai kegembiraan pegisinya
bahagia dengan kelahran, sejahtera kala dilairkan kasih sayang dalam dekapan

Sungguh usang kejadian yang manis tak berbeuh yang manis juga
alam seketika beruah kegaasan, alam berubah tak membahagiakan
pengisi bumi lupa daratan kegmbiraan tak meninggalkan kesan
porak poranda ditampilkan perebutan kekuasaan jadilah adean yang menegangkan

Mana tampilan yang mengesankan, mana tampilan yang terkesan
sungguh bumi murka dengan tingkah yang aneh,..
kehancuran melanda kehidupan,.. keidupan tercerai berai arus keserakahan,..
Sungguh tak tahu diri,.. Kaya tak akan lahir kembali

lihatalah disana sini, berganti kepemimpinan alam tak ada perubahan
cuma kemasan berlainan, dikedalaman sungguh usang awal terjadi
masih tetap seperti yang dulu, tahta masih jadi perebutan,
harta masih jadi dageulan pengagungan akan dunia tetap masih diaagungkan

Kemanakah alam akan di bawa, mnegitari keberlanjutan, hajat hidup kebanyakan manusia keberlangsungan, sanghyang kedewataan pujangga kebeneran,,
saat ini ditampilkan, permainan dewata kebesaran,
dewata keagungan sulit kita pertahankan,.. maka lihatlah
pertumpahan darah tak terelakan, kejadian alam tak terhindarkan
keributan masal mengakrabi kehidupan yang sekarang
tentulah mandat tuhan berjalan sebagaimana yang di titahkan.

resi suci memberitahukan,pujangga memberitahukan
dimana akan keberakhiran alam keberlangsungan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar