Rabu, 10 Agustus 2011

Terperdaya dengan keadaan, pandangan menenggelamkan

Semasa alam terindah semasa alam terayun, dengan mudah kita panjatkan salam sembah.
ucapan terimakasih kita haturkan salam suka cita kita persembahkan..
namun sayang .. ketika alam terguncang.. ketika bumi prak poranda,,
sungguh kasih tuhan mereda tak bergema,,, serta merta hilang senyap dengan kebisuan alam
rasa sayang rasa kasih, menghilangkan semua yang ada, serta merta lenyap bagai tak bertuan
yang perlu kita cermati yang perlu kita ketahui, amanah tuhan pasti terwujudkan

Sungguh kita sayangkan, terjebak dengan realitas yang ada, Puji tuhan terabaikan
Puji semesta raya hilang diluluh lantahkan, kegemerlapan dunia sungguh asing dalam penengaran
membingungkan, tatanan hilang dalam keberadaan, berhamburan bagai tak ada kehidupan
manusia terombang ambing dengan kebisuanya, nestap merajai kehidupan semesta raya

Sungguh usang kejadian alam menerpa sejagat tak berguna. alam semesta raya berduka.
Ibu pertiwi kembali keapangkuan yang maha kuasa. berpualang kerahmatullah.
serta merta pengisi bumi berhamburan, keluar tak beraturan, tak ingat apa yang harus dipersiapkan.
usang kesadaran sungguh berguguran, kehidupan alam serta merta diluluh lantahkan
jadi usang tak terlihatkan, berhamburan tak meberikan pesan. seperti anai anai yang kehilangan induk semang
entah kemana.. entah kemana tak memberitahukan,.. ia berlanjut tak jelas tujuan

Ada apa dengan bumi.. ada apa dengan seketsa tuhan,,, sungguh di luar jangkauan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar