Jumat, 05 Agustus 2011
Buain indah senandung mengayunkan dendang alunan meninggalkan
euntai kasih seuntai cinta merenggut dalam kepahitan jiwa. cinta yang tak terbalaskan, cinta yang berhamburan sungguh memurkakan alam. melepaskan dahaga melepskan kepenatan duka lara kehidupan. sungguh kesakitan merajai kehidupan, diujung sana banyak orang menunggu, menanti dengan ketidakpastian, di atas sana banyak orang berbaring tak berturan, kapan dan kapan alam menyampaikan, kabar berita kepastian, menghiasi kerinduan mengharap cemasa dengan ketidaian, kekecewaan meratapi kehidupan. nyata kehidupan sungguh menyilaukan, berada dalam jurang ketidakpastian.. pesakitan, kegelapan, kegalauan meratapi kesedihan, manakala aku diingatkan, manakala keresahan mengguncang kehidupan nyata, manakala aku diperlihatkan, manakala kesengsaraan menghujam, manakala aku diberitahukan, teringat terkesan sungguh indah kala tatapan, agung didengungkan, kehidupan mewarnai kehidupan yang abad ini. banyak manusia terjerembab pada lembah dusta. jurang kelam masa yang silam, dikau yang ku cinta merana menyesali kehidupan yang hari ini,, kenapa juga tak kau hampiri usang kejadian yang akan menimpamu, sungguh usang kejadian menghinggapi kehidupan dimasa yang akan datang. menyesal tiada guna, risau menanti dipenghujung nanti, tak terasa air mata melelh juga, teringat akan dosa, diingatkan akan nista, manusia terjebak pada dua keadaan yang tak berdaya,, sungguh dunia kelam dengan kilaun yang tak berarti,,serisau menghantui kehidupan, masa kelam menghujam dimasa yang akan datang, kejadian yang tak akan berulang, kenapa juga kau marah dengan kehidupan, kenapa juga kau tak menerima kenyataan,!!! sungguh anugrah tuhan tak terlihat dengan pandangan. buram di hari ini terang dimasa yang akan datang,.. kesakita merajai, kenistaan menghinggapi kehidupan yang di hari ini, kesakitan yang kau rasakan di hari ini, belum seberapa, masa yang mendatang jadilah terang, menghujam, meluluhkan keegoan di hari ini, masa kelam tak akan merubah keadaan di saat ini, yang akan datang tentulah kepastian yang tak akan berulang. tak hengkang kita berpikir mengulang mengulas akan kebelakang itu lebih baik kita lakukan,, mengenanang perjalan yang yang akan datang di hari ini tentulah lebih baik kita lakukan, dalam pada masa itulah terang menyiangi, kelam ditinggalkan masa epan mlik kita, arus ketenangan arus kebahagain terang sebelum menjelang terbangunkan disaat nanti, terlhirlah kebumi pertiwi dengan pasti. kesejahtraan menghinggapi keadaan di hari ini,, ualngi,,dan.. ulangilah berpikir jernih, itu lebih baik dan mengesankan, tercurah masa yang mendatang, menjulang deengan kepastian meredakan pikiran akan bayang masa yang kelam, hidup di alam ini, tak sulitlah kita mengeerti, pabila kita terlepaskan dari beban duniawi..mwenghimpit dengan pasti. tersesak dengan nada, galau yang menyesakkan,masa ini tentulah harus kita fahami untuk dimengerti..karena hidup berlanjut tak pernah akan terhenri, menglang masa yang sekarang jadilah terang dihari ini. kenapa juga kau senang dengan keadaan, yang hari ini sungguh tak ada kepastian..bilakah hari esok ada bintang yang sejuk dan enak untuk dikenang,, tentulah saaat yang indah, dimasa yang akan datang, itu sungguh nyaman kita pandang, asik dan menyenangkan, bagi hamba yang ingat akan tuhan,, tentulah itu pilihan yang sangat dan dirindukan, ibakah kau melihat dengan berharap cemas, tak tegakah engkau mendekat, sejenak kau tersipu sejenak kau terlari dengan bayang kasih yang jauh dari tambatan hati ini,, dikau terlena dikau menyela sesonggok nasipun tak dapat ku rasakan, kepedihan melerai duka hati yang terperana akan duka lara, cinta mengilhami keeradaan di hari ini ,, perlahan kau terkenang, perlahan juga kau perjuangkan, nasib seorang petani yang terbebas dari kegiatan rutinnya,, mmenunggu panen tiba,,sungguh kepastian yang senang kita ingatkan, mengapa juga kau termenung dengan isak tangis yang tak mereda,, kenapa juga terharu dengan penderitaan, yang tak ada henti, bila yang menderita tak merasakan sama sekali penderitaan, di alam inimemabukkan,menyilaukan yang memperhatikan, sunnguhkah kasih menghianati arit perjalana kasih itu sendiri,, kenapa juga kau termenung dengan kenyataan, bilakah kasih tak pergi meninggalkan dikau seorang diri.. sungguh puaskah dengan kenyataan ini,, sesuap nasi.. ibarat kau telan ludah sendiri, saat itulah kau juga menelannya,, dimanakah kerinduan menelantarkan akan arti kehidupan !! bilakah kehidupan itu tak menyamankan, bila kehidupan itu tak menyenangkan, sungguh sudah anugrah tuhan hilang yang tak akan pernah tergantikan.. sejenak menghela napas panjang dengan terang maka kau lihatlah disana sini orang pulang denga tidak meberitahukan kabar di alam sana...
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar