Selasa, 31 Januari 2012

Menyatu dengan Dzat Tuhan

Tuhan memulyakan kehidupan,
 
Tersesat menyapa jauh berbalik kebelakang memutarkan haluan.
disanalah citra adiluhung menyertai kehidupan, jangan salahkan siapa Ia, tapi tanya siapakah aku, menyalahkan sungguh akan  menambah beban luka dirimu, tak bisakah kau salahkan diri, dari bentruk kemulyaanmu.

tawadu sebagai bentuk syukur, sujud bentuk penyerahan, seorang hamba pada tuhanya.
kenapa bimbang dengan kenyataan hari ini, hari harimu begitu panjang menyertai kehidupanmu.
dengan sedikit salah kenapa kau termenung, tersayat hati teringat akan dosa, tentulah itu semua bentuk keagungan sebagai rasa kebesaran tuhan melintas dalam dirimu,.tak kunyana kelembutan membawa kerendahan hati, terperdaya diri, sebagai bentuk abdi suci.

dari sanalah kau akan memunculkan cerita di balik tirai kehidupanmu.
berbagai bentuk kejadian yang tak bisa engkau duga sebelumnya. menyertai kehidupannya.
getir hidup meratapi nasib datang silih berganti, disanalah kesucian hadir menjumpainya.
dasar pemikiran menemui kedalaman bentuk keagungan, tentulah sulit kita mengerti, tak bisa orang tahu, disanalah kebersihan menjumpai, meminang kekasih hatinya. bagi yang terpilih,
memilih janji suci.mengikat diri pada titah suci.

tak mengira tak mungkin bisa, tatkala ku ingat.. betapa anugrah datang sili berganti.
betapa keagungan tak bisa kita pikirkan, betapa kemulyaan menemkan mahligai impian,
kesucian memahkotai kehidupan. bilakah kita akan pergi, datang menjelang impian yang jadi suci..
bentuk keaguangan yang tuhan berikan tak mungkin tergantikan.

kita tak akan bisa dan tak akan mengerti,  perjuampaan seorang hamba yang mengidamkan kasih suci, dari  ketulusan  dan kasih diri memjumpai IlahiRobbi,  hingga sampai dengan hari ini masih bentuk misteri.
tumbuh dari bentuk kepribadian bersinergikan dengan alam. disanalah perjumpaan memahkotai kehidupan.
sebagai seorang hamba tentulah hanya tahu ketika ada, pengetahuan sejati mengilhami kepribadianmu.
selalulah kita pasrahakan segalanya akan keperkasaanya, akan keagungannya, semata milik tuhan,yang menguasai kehidupan kita.seluruhnya.

selalulah di keseharian kita menyapa diri, dari bentuk kemulyaannya.
mengingat hati dari bentuk keagungannya, kerendahan hati dari bentuk perhambaan menyatu dengan tuhanya. bertanya pada hati itu mengasikan, bertanya pada diri itu memberitahukan, bertanya pada tuhan itu cukup panjang perjalanan, karena tuhan selalu menyetai kita berada dimana, dan lagi berbauat apa, Tuhan ada.tak akan lepas dari genggaman dan penguasaanya.

membingbingku pada seutas benang tali biiru, kuungkap semua misteri keadiluhungan tentang kehidupan itu sendiri.disanalah dijumpai, disanalah diilhami semua  pengetahuan tentang kesejatian diri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar