Jumat, 15 Juli 2011

Kebangkitan Petuah suci... Pancasila terlahir ke bumi Alam

Kebangkitan Petuah suci.. Pancasila terpampang di bumi Ibu Pertiwi

Kebangkitan.. kata dari ungakpan rangkaian keterlahiran ..... ke bumi alam, Pancasila terlahir dari masa yang panjang, tercurah tersirat dari keberadaan, masa sejarah yang memilukan, menginspirasi adanya kesamaan adanya kesepahaman, kesatuan sebagai bingkai pemersatu kehidupan.

Patih Gajah Mada mengawali terbentuknya negara kesatuan, pemersatu berkehidupan, berkebangsaan sebagai wujud perjalanan memakotai kehidupan, perjalnan panjang hingga terlahirnya ikatan tertiliskan pemahaman bingkai kehidupan, Pancasila kita namakan, sumpah Palapa mengawali terlahirnya kebangktan pelsafah pemersatu kehidupan.

anatar suku disatukan,antar budaya diharmoniskan, pemahaman jadi keesaan palsafah kebinekaan, pancasila lambang keadiluhungan terpancar di bumi alam.

bumi Nusantara Jaya leluhurku. jayalah selalu,.. dari sanalah Indonesia mengawali keberdaanya.

Lintasan tercurah lintasan mengemukakan, mengembangakan memulyakan kehidupan berantai jadi keutuhan, negara jadi tampilan mengemuka dalam pemaparan, tercurah dalam tataran mukadimah UUD 45 sebagai bentuk perwujudan, terlahirnya Negara Kesatuan Indonesia sekarang. sebagai landasan, pedomana hidup berbangsa dan bernegara di bumi tercinta Indonesia Raya.

sebagai ideologi untuk tatanan berkehidupan agar terjalin keseimbangan, mengatur menata berkehidupan kita kenal ketatanegaraan di bumi Indonesia. terjalian hidup dengan berkeadilan tak ada keberpihakan, sejahtra dirasakan alam terjalin berkeseimbangan, kemakmuran mengilhami kehidupan masyrakatnya.

tentulah Pancasila suatu cita yang Adiuhung, berkhasanah bertata nilai terlahir dari perdaban yang adluhung, kenapa tak menjelma baru sebatas wacana, falsafah tak ada tuah, petuah yang tak ada berkah, tentulah kelahiran dari Pncasila itu teramat panjang yang patut kita renungkan, sebagai anak bangsa yang punya perdaban yang punya sejarah adiluhung kenpa sekarang hilang di telan gelombang..

Mau kemanakah kita berjalan bila kita melupkan awal dari keberadaan kita sendiri.. tak adalah kita tanpa ada yang mengawali keberdaan kita, tentulah dari kasih leluhur lehur kita saat ini kita berada. terlahir dari kasih sayang dari buain kecintaannya kepada generasi selanjutnya, tentulah kita di hari ini.

kenpa kita lupakan kasih sayang, kenapa kita hilangkan keberdaan, tuah tuah agung bangsa ini.. sebagai pewaris yang syah tentunya kita harus menjaganya, merawat untuk kehidupan yang terbaik di masanya, tuah jadi pepatah, pepatah jadi bertuah dalam kehidupan yang sekarang, bilakah kita lupa tentulah masa akan menghakiminya terlahir kemasanya dimana kita berada dalam penjajahan kolonial 350 tahun lamanya, dari ulah yang tak ada pertangungjawaban tak mengenal kebangsaan terlahirnya kemerdekaan.

lihatlah masa hari ini sudah terjadi banyak kebokborkan, ulah penghinaan ulah ketidakadaan pertanggungjawaban, budaya koropsi melingkupi bumi alam. Pancasila tak jadi dasar berpkir, ilmu serba luar jadi pengagungan leluhur agung dilupakan. apa yang terjadi perdaban memunculkan kehancuran hazar moral bangsa penuh dengan alibi alibi kebusukan

yang peting berbicara walau tak ada karya tak ada pakta, selalu dicoba nyata sekarang bisa kita rasakan semua tak jadi kebaikan, cuma wacana kaya keilmuan cuma wacana kaya ganti tampilan, tapi nyata tampilan kebusukan kebrok brokan merajai kehidupan nyata, tapi nyata sekarang memimpikan betapa lima dasar rame diperoyeksikan, jadi alat kekuatan pemersatu kehidupan, Idiologi bangsa idiliogi Negara, pemersatu kehidupan jadi impian untuk dikembalikan ke porsi semula Ia berada,..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar