Sabtu, 30 Juli 2011

kelu bisu menghiasi kehidupan

Benci dendam menghiasi kehidupan,, terpaan angin menghiasi kesahduan panorama alam hayati
kudendangkan semerbak merdu, kuitinggalkan rasa yang kelu mebisu tak berarti sungguh tak ada janji,
seberkas ayat kelam tersimpan dengan penuh hujatan dan nyanyian mengiringi kepergian
kapan harus ku ayunkan seberkas cahaya keagungan, kapan ku sirnakan semua kebencian,
kapan akan tergadaikan semuanya jadi kelam dan membisu, tak berartikan apa apa,
meninggalkan jejak seharian, bilkah aku harus terdiam membenci, dan kaku dengan semua yang ada.
kapankah aku mengartikan membisu dengan seribu janji, kata tak memberi,.. mebenci semua yang tak tentu..
itulah kegusaran menyiangi kehilangan akan makna hakiki, janganlah mencedrai kehidupan yang ada,

janganlah mewarnai dengan kehidupan yang kelu, nyata sudah kehidupan adalah sungguh suatu anugrah,
tak adakah kasih sejati mengiklaskan kita tuk berserah diri, bertempur menyebrang pulau,
sungguh mulya bilakah kita menerpa hati menuju kasih abadi,.
terkulai layu tak berkembang, tentulah semua itu kelu dan bisu mewarnai kelamnya kehidupan.
mewadahi perangai yang kelu sungguh usang kujalani dengan sisia waktuku berjalan, dengan gontay tak ada jejalakan kepalsunan mewarnai keseharian, disanalh sinar kalam mengakrabi sahutan pulau yang indah
pulau harapan pulai impian membentang dengan terang, pohon kelapa kelapa yang tampak menghijau menyinarkan, yang tampak kemuning menyilaukan keayuan permat ketaman hati yang mendayu dengn sangat indah, sungguh erperana hati melihat yang kelu dan membisu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar