Kamis, 21 April 2011

Cinta segitiga

Kau menganugrahkan kau juga yang melepaskan, kehendak kepastian kehendak kesucian, nurani kebenaran, sungguh nista berkutat dengan cinta bertilamkan tinta, bermanja dengan untai cahaya, seribu tuah yang jadi pepatah, kalam beruntai sutra mahkota yang jadi raja, dimanakah wahai engkau berada...? sejuta titah melansir berkah, sejta untain jadilah kaidah, hikmah membawa berkah, tak terbantahkan impianpun menjelang, impian dimasa yang akan datang, dengan kata jadi kaimat dengan petuah teruntai indah. , mengurai jadilah mengarah petuah yang jadi hikmah, di alam sanaah kita bersanding... dialam sana menerpikan impian sejuta mahkota keadiuhungan, dengan keta jadi mahkota, dengan kehidupan jadiilah alam yang subur, disanalah kita merapatkan janji, terikat jalinan suci, kenapa kita biarkan.. sejuta mengais di alam pembaringan, sejuta deburan ombak mengayun indah,  keagungan menelaah disepanjang kehidupan, manalah tuhan manalah keindahan... bilakah itu sejuta kenangan merajut dalam impian di hari ini, sungguhkah kehidupan itu menerwang di alam kesunyataan, dalam pesonanya kehidupan, terperana dalam kepura puraan, tergoda bujuk rayuan,  kenapa hari ini kau tinggakan, kenapa kau biarkan..ditingggalkan dengan kesamaran, di alam bayang bayang kehidupan, sulitah kita bayangkan tapi  bisa kau rasakan di hari ini, alam nyata alam terperana.. disanalah menjema jadi wujudmu yang nyata... kesunyataan keabadian disanalah nikmat keabadian bisa kau temukan, bukan sanjak bukan tebaran, bukan juga kehendak yang tanpa pertunjukan, sungguh suatu keagunagn dalam menata kehidupan, dalam benih ada tumpuaan, dalam benih ada kehidupan, tersimpan dalam keadiuhungan,.. disanalah butiran indah tertata anggun, menghujam disetiap keberadaanmu, tak telak lagi disana kau temukan sejuta pesona kedewataan tertanam sejuta keagungan dalamnya suatu pemaknaan dalam kalbu dan kelembutan, indah pesona keagungan  menakjubkan dalam disetiap penjelmaan, keagungan tuhan diihatkan kekeuasaan memuykan kehidupan, tetaplah disana dan tetapah disana sungguh karya yang maha bijaksanna, tak pelak lagi langit biru diketinggian memahkota keagungan menerawang disepanjang kehidupan, menjuimpai keadiluhungan maka terbukaah jejak jejeka petuah agung turun kemuka bumi. mengada tak ada, berada tak kau jumpai, dimanakah Tuhan keajaiban akan turun..? di  permukaan di penghujung kehidupan, sebegitu jauhkah cintamu petunjuk pada hambamu.. kan datang seorang raja pengagung kehidupan... pemuja kebenaran mahkota ketinggian di jaman keadigdayaan, oh sungguh suatu keagungan yang tak dapat tertandingkan, oh Maha dewa yang agung, ada apakah dengan bumi ini....? adapakah dengan pengisi alam ini, sungguh suatu keajaiban yang tuhan telah berikan. anugrah ketinggian dipenghujung kehidupan, sungguh suatu maha sastra yang indah ada dalam ceritamu, ada dalam bahasamu, tak adakah titah suci yang tak bertuah sungguh suatu pepatah, maka lihatlah  yang nan jauh disana, menghembuskan menggelorakan, alam alam keagungan alam alam kesucian, yang jauh dari pandangan, jauh dari kehidupan yang sekarang dapat engkau pandang, tidakkah engkau ingat.. akan petuah yang suci yang telah tercemari di saat ini, berlaku adil dalamnya kehidupan, kedurjanaan berlaku mesra dalam kesesatan yang nyata, sungguh suatu kemunapikan yang bisa saksikan dihari ini, merenunglah untuk hari nanti.. mahligai memahkotai di alam nyata. kau tersanjung, kau terbuai pergilah menerawang menjejaki kehiduipan yang kau impikan,...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar